Soko Kreatif

Penerbit Kreatifafa Buktikan Potensi Ekonomi Kreatif Daerah Lewat Buku Pop-Up Edukatif

Karya-karya Kreatifafa telah menarik perhatian pasar internasional. Hak cipta sejumlah judul telah dibeli Arab Saudi dan Jerman. Saat ini proses ke Malaysia.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
29 Juni 2025
<p>Wamenekraf Irene Umar meresmikan kantor baru penerbit Kreatifafa di Yogyakarta, Jumat, 27 JUni 2025. (Dok. Kementerian Ekraf)</p>

Wamenekraf Irene Umar meresmikan kantor baru penerbit Kreatifafa di Yogyakarta, Jumat, 27 JUni 2025. (Dok. Kementerian Ekraf)

SOKOGURU, YOGYAKARTA- Produksi konten Kreatifafa menunjukkan pelaku ekonomi kreatif daerah mampu melahirkan karya berkualitas.  Kreatifafa menggabungkan konten edukatif dan nilai-nilai keagamaan dengan pendekatan visual interaktif dalam bentuk pop up book, sangat menarik. 

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, saat meresmikan kantor baru penerbitan yang fokus pada produksi buku anak bertema edukatif dan ke-Islaman itu, di Yogyakarta, Jumat, 27 Juni 2025.

“inovasi ini mencerminkan potensi besar pelaku ekonomi kreatif dalam menjawab kebutuhan literasi anak. Kreatifafa adalah contoh nyata bagaimana pelaku ekonomi kreatif daerah mampu melahirkan karya berkualitas, tidak hanya untuk pasar lokal tetapi juga internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf). 

Baca juga: Bootcamp ‘Asik’ Digelar Perdana di Yogyakarta, Kemen Ekraf Siapkan Ekspor Kuat dari Daerah

Hal itu, sambungnya, merupakan bentuk nyata dari peningkatan ekosistem ekraf yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan penguatan karakter generasi muda.

Kreatifafa didirikan pada 2020, dengan memproduksi buku anak bertema kerohanian Islam dalam format pop up book yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi. Buku-buku ini tersedia dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta dirancang agar sesuai dengan kurikulum inti pendidikan nasional.

Sejak peluncuran pertamanya, karya-karya Kreatifafa telah menarik perhatian pasar internasional. Hak cipta sejumlah judul telah dibeli oleh negara seperti Arab Saudi dan Jerman, dan saat ini sedang dalam proses ekspansi ke Malaysia.

Baca juga: Latih 500 Pengembang Gim Lokal, Kemenekraf dan Google Luncurkan Google Play x Unity Game Developer Training

Lebih dari sekadar buku, Kreatifafa juga mengembangkan produk-produk turunan dari karakter utama mereka, Krea dan Fafa. 

Produk-produk seperti boneka, gantungan kunci, tote bag, coaster gelas, hingga alat peraga edukatif menjadi bagian dari strategi memperkuat identitas merek sekaligus membuka peluang ekonomi baru. 

Pendekatan itu sejalan dengan tujuan Kementerian Ekraf dalam menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Pada kesempatan yang sama, pendiri Kreatifafa, Achmad Faturrohman Rustandi, mengucapkan rasa syukurnya atas kehadiran Wamen Ekraf dalam pembukaan kantor baru ini. 

Baca juga: Kemenekraf Bersinergi dengan Mahir Digital Gelar Kuliah Ramadan Mahir Digital (Kurma)

Baginya ini dapat menjadi langkah awal kolaborasi untuk menjadikan ekraf tulang punggung ekonomi nasional.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wamen Ekraf ini tentunya dengan kantor baru ini menjadi semangat bagi kita semua untuk menjadikan ekraf sebagai tulang punggung bagi Indonesia," ucapnya saat prosesi gunting pita.

Kehadiran Wamen Ekraf di Kreatifafa menandai optimisme terhadap masa depan ekonomi kreatif Indonesia. Sebab, dari buku anak pun, dapat lahir gagasan besar bagi kemajuan bangsa.

Kunjungan itu merupakan bagian dari langkah konkret Kementerian Ekraf dalam memperkuat sektor penerbitan sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

Turut hadir dalam acara tersebut Pendiri dan CEO Achmad Fatchul Hidayah. Wamen Ekraf didampingi oleh Direktur Kriya Kementerian Ekraf Neli Yana. (SG-1)